23 April 2009

Tips Berinvestasi Emas

Investasi emas masih sangat menarik. Sepanjang peradaban, harga emas cenderung stabil, fluktuasinya tidak jauh berbeda dengan inflasi. Kalau inflasi naik, emas juga naik dan biasanya harganya sedikit di atas inflasi. Safir senduk, pemilik sekaligus konsultasn keuangan Safir Senduk dan Rekan memberikan tips berinvestasi emas.

  1. Jika berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Ini karena kalau Kita datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Kita harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Kita menjualnya kembali, maka toko tidak akan membayar ongkos pembuatannya dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayat harga emasnya saja. Karena itu, investasi dalam bentuk emas perhiasan lebih untung kalau disimpan untuk jangka panjang karena harga emas perhiasan tersebut sudah naik jauh dibanding ketika Kita membelinya.
  2. Emas perhiasan tersedia dalam berbagai macam karat, di antaranya 18-24 karat. Untuk investasi, alangkah baiknya jika Kita memilih emas perhiasan senilai 24 karat. Ini karena kemungkinan perhiasan emas Kita bisa dijual kembali jauh lebih besar dibanding emas perhiasan yang 18 karat.
  3. Investasi emas yang cukup baik adalah investasi emas dalam bentuk batangan. Emas ini cukup baik dan siapapun tidak menyangkal bahwa emas batangan ini mudah dijual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. Maka, tidak ada salahnya jika Kita mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan.
  4. Lainnya adalah Koin Emas ONH (ongkos naik haji). Maksudnya, dari koin emas ini diharapkan bisa sebagai alternatif investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk mempersiapkan biaya ibadah haji. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS) dan aman terhadap inflasi. Artinya, orang yang tidak beragama Islam sekalipun bisa berinvestasi dalam Koin Emas ONH karena sebetulnya investasi ini sama dengan investasi emas lainnya.
Orang tua zaman dulu biasa berinvestasi dalam bentuk emas, baik perhiasan maupun batangan. Investasi fisik lainnya berupa tanah, sawah, dan bangunan. Suatu waktu, jika diperlukan, misalnya untuk naik haji atau membiayai anak sekolah aset itu dicairkan. Untungnya berinvestasi seperti ini adalah mudah dicairkan dan lindung nilainya (hedging) yang cukup baik.

Harga emas cenderung stabil, fluktuasinya tidak jauh berbeda dengan inflasi. Pada tahun 1960-an harga ongkos naik haji saat setara dengan 250-300 gram emas. Sampai kini, ternyata masih sama, ongkos naik haji masih berkisar antara 250-300 gram emas.

Inilah mengapa, investasi emas di zaman sekarang masih tetap menarik. taruh semua telur dalam satu keranjang, jangan berinvestasi hanya pada satu instrumen. Emas bisa menjadi pilihan diversifikasi portofolio investasi. Investasi emas bisa sebagai bumper, jika inflasi meninggi dan instrumen investasi dinilai akan kalah keuntungannya dari inflasi jika dicairkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar